Kamis, 13 Maret 2014

High Fructose Corn Syrup F55



Memahami Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Sirup Jagung Tinggi Fruktosa(HFCS – high-fructose corn syrup) adalah pemanis berkalori yang didapat dari jagung. Bahan ini cocok untuk beragam minuman dan makanan yang mencakup sereal siap makan, produk daging, saus, bumbu, minuman ringan, dan minuman lainnya. Walaupun HFCS(High Fructose Corn Syrup) telah menggantikan sukrosa pada banyak makanan dan minuman jadi di Amerika Serikat, sukralosa tetap menjadi pemanis utama yang digunakan di negara itu dan di seluruh dunia.

Komposisi, Keamanan, dan Metabolisme
Sirup jagung tinggi fruktosa diberi julukan demikian untuk membedakannya dari sirup jagung biasa. Sirup jagung biasa mengandung glukosa 100%, yang hanya sekitar 65% sama manisnya dengan sukrosa (gula pasir) .Pada tahun 1970-an, peneliti pangan mempelajari cara mengubah sebagian glukosa pada sirup jagung menjadi fruktosa, yang lebih manis daripada glukosa. Pemanis yang dikembangkan untuk penggunaan pada minuman ringan memiliki tingkat kemanisan yang sebanding dengan sukrosa dan disebut dengan HFCS55 karena berisi 55% fruktosa.
Sementara namanya mungkin menyiratkan bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) adalah “tinggi” fruktosa relatif terhadap sukrosa, yang sebenarnya tidak demikian. Sukrosa mengandung 50% fruktosa dan 50% glukosa, yang sangat mirip dengan komposisi HFCS55 yang 55% fruktosa dan 45% glukosa. Karena banyak minuman ringan mengandung sekitar 10 gram pemanis per 100 ml, perbedaan kecil dalam kadar fruktosa antara HFCS55 dan sukrosa berarti hanya 1,25 gram tambahan fruktosa per 250 ml (sekitar 8,33 fl. oz.) bila menggunakan HFCS55.
Sirup jagung tinggi fruktosa mendapat status “Diakui Aman Secara Umum” (GRAS – Generally Recognized as Safe) oleh U.S. Food & Drug Administration (FDA – Badan Pengawas Pangan & Obat Amerika Serikat) pada tahun 1983. Bahan ini aman untuk dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak serta perempuan hamil dan menyusui. High Fructose Corn Syrup diserap dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang persis sama dengan sukrosa, dan seperti sukrosa, High Fructose Corn Syrup menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) per gram atau 16 kalori per sendok teh.

Manfaat
High Fructose Corn Syrup telah dipakai secara luas oleh produsen makanan Amerika Serikat karena memberikan keuntungan lebih dari gula pasir (sukrosa), antara lain pasokan, kestabilan, dan kemudahan penanganannya. Jagung adalah tanaman yang melimpah dan terpercaya yang dibudidayakan secara luas di seluruh Amerika Serikat, sementara produksi sukrosa terbatas. Ini berarti sebagian besar pasokan harus diimpor ke Amerika Serikat dari negara penanam tebu, yang membuat pasokan rentan terhadap perubahan cuaca dan kondisi politik di negara itu. HFCS juga lebih stabil, khususnya pada minuman masam, dan karena bentuknya yang cair, bahan ini lebih mudah diangkut, ditangani, dan dicampur dibanding gula pasir.
HFCS:Memahami Kontroversi dan Ilmunya
Kecemasan konsumen Amerika Serikat terhadap HFCS merebak pada tahun 2004, setelah perhatian media yang sangat luas atas komentar yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition (AJCN – Jurnal Gizi Klinis Amerika) tentang HFCS dan obesitas yang menduga bahwa perbedaan kemanisan kandungan fruktosa atau nilai rasa kenyang HFCS dengan sukrosa dapat dikaitkan dengan laju obesitas yang meningkat di Amerika Serikat. Setelah itu, banyak artikel penelitian diterbitkan oleh ilmuwan lain yang membenarkan bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) tidak “lebih manis’’ atau dimetabolisme secara berbeda dengan sukrosa, dan bahwa bahan ini memiliki efek pada kadar insulin dan sinyal tubuh untuk rasa kenyang yang sama dengan sukrosa. Walaupun salah satu pengarang bersama artikel AJCN itu belakangan menjelaskan bahwa komentar tersebut ditujukan hanya untuk memancing diskusi ilmiah dan bahwa teori yang disajikan ternyata salah, keraguan yang tertanam di pikiran konsumen dan media tetap bertahan dan agak sulit dirubah.

Pada tahun 2008, American Medical Association (AMA – Asosiasi Medis Amerika) mengkaji penelitian yang relevan sehubungan dengan HFCS(High Fructose Corn Syrup) untuk menjawab kecemasan konsumen mengenai pemanis ini. Di dalam pernyataannya, AMA mencatat bahwa, “Karena komposisi HFCS dan sukrosa serupa, khususnya mengenai penyerapan oleh tubuh, tampaknya HFCS cenderung tidak berkontribusi kepada obesitas atau kondisi lainnya secara lebih besar dibandingkan sukrosa.”Akan tetapi, AMA juga mendorong penelitian independen tentang efek kesehatan HFCS dan pemanis lainnya dan menyarankan agar konsumen membatasi semua pemanis berkalori yang ditambahkan guna mengikuti saran dari Pedoman Gizi Diet Warga Amerika. Otoritas kesehatan yang disegani setuju bahwa obesitas adalah masalah serius dan disebabkan oleh banyak faktor rumit yang saling terkait diantaranya konsumsi kalori berlebihan, gaya hidup kurang gerak, genetika, masalah-masalah psikologis, lingkungan, dan sosial.

Saat ini, sebagian besar pakar setuju bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) dan sukrosa adalah sama sehingga mengganti yang satu dengan yang lainnya tidak akan berdampak beda pada obesitas atau kesehatan.Tentu saja, semua kalori berperan, baik itu dari sukrosa, HFCS(High Fructose Corn Syrup), maupun sumber lainnya.Sayangnya, kebingungan dan kekhawatiran konsumen tentang HFCS(High Fructose Corn Syrup) tetap ada karena = kurangnya pemahaman =tentang arti namanya, komposisinya yang sesungguhnya, dan kemiripannya dengan sukrosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar