Memahami Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Sirup Jagung Tinggi Fruktosa(HFCS – high-fructose corn syrup) adalah pemanis berkalori yang didapat dari
jagung. Bahan ini cocok untuk beragam minuman dan makanan yang mencakup sereal
siap makan, produk daging, saus, bumbu, minuman ringan, dan minuman lainnya.
Walaupun HFCS(High Fructose Corn Syrup) telah menggantikan sukrosa pada banyak
makanan dan minuman jadi di Amerika Serikat, sukralosa tetap menjadi pemanis
utama yang digunakan di negara itu dan di seluruh dunia.
Komposisi, Keamanan, dan Metabolisme
Sirup jagung tinggi fruktosa
diberi julukan demikian untuk membedakannya dari sirup jagung biasa. Sirup
jagung biasa mengandung glukosa 100%, yang hanya sekitar 65% sama manisnya
dengan sukrosa (gula pasir) .Pada tahun 1970-an, peneliti pangan mempelajari
cara mengubah sebagian glukosa pada sirup jagung menjadi fruktosa, yang lebih
manis daripada glukosa. Pemanis yang dikembangkan untuk penggunaan pada
minuman ringan memiliki tingkat kemanisan yang sebanding dengan sukrosa dan
disebut dengan HFCS55 karena berisi 55% fruktosa.
Sementara namanya mungkin
menyiratkan bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) adalah “tinggi” fruktosa relatif terhadap sukrosa, yang
sebenarnya tidak demikian. Sukrosa mengandung 50% fruktosa dan 50% glukosa,
yang sangat mirip dengan komposisi HFCS55 yang 55% fruktosa dan 45% glukosa.
Karena banyak minuman ringan mengandung sekitar 10 gram pemanis per 100 ml,
perbedaan kecil dalam kadar fruktosa antara HFCS55 dan sukrosa berarti hanya
1,25 gram tambahan fruktosa per 250 ml (sekitar 8,33 fl. oz.) bila menggunakan
HFCS55.
Sirup jagung tinggi fruktosa
mendapat status “Diakui Aman Secara Umum” (GRAS – Generally Recognized as Safe) oleh
U.S. Food & Drug Administration (FDA – Badan Pengawas Pangan & Obat Amerika
Serikat) pada tahun 1983. Bahan ini aman untuk dikonsumsi semua
kalangan, termasuk anak-anak serta perempuan hamil dan menyusui. High Fructose Corn Syrup diserap
dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang persis sama dengan sukrosa, dan
seperti sukrosa, High Fructose Corn Syrup menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) per gram atau 16
kalori per sendok teh.
Manfaat
High Fructose Corn Syrup telah dipakai secara luas
oleh produsen makanan Amerika Serikat karena memberikan keuntungan lebih dari
gula pasir (sukrosa), antara lain pasokan, kestabilan, dan kemudahan penanganannya.
Jagung adalah tanaman yang melimpah dan terpercaya yang dibudidayakan secara
luas di seluruh Amerika Serikat, sementara produksi sukrosa terbatas. Ini
berarti sebagian besar pasokan harus diimpor ke Amerika Serikat dari negara
penanam tebu, yang membuat pasokan rentan terhadap perubahan cuaca dan kondisi
politik di negara itu. HFCS juga lebih stabil, khususnya pada minuman masam,
dan karena bentuknya yang cair, bahan ini lebih mudah diangkut, ditangani, dan
dicampur dibanding gula pasir.
HFCS:Memahami Kontroversi dan
Ilmunya
Kecemasan konsumen Amerika
Serikat terhadap HFCS merebak pada tahun 2004, setelah perhatian media yang
sangat luas atas komentar yang diterbitkan di American Journal of Clinical
Nutrition (AJCN – Jurnal Gizi Klinis Amerika) tentang HFCS dan obesitas yang
menduga bahwa perbedaan kemanisan kandungan fruktosa atau nilai rasa kenyang
HFCS dengan sukrosa dapat dikaitkan dengan laju obesitas yang meningkat di
Amerika Serikat. Setelah itu, banyak artikel penelitian diterbitkan oleh
ilmuwan lain yang membenarkan bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) tidak “lebih manis’’ atau
dimetabolisme secara berbeda dengan sukrosa, dan bahwa bahan ini memiliki efek
pada kadar insulin dan sinyal tubuh untuk rasa kenyang yang sama dengan
sukrosa. Walaupun salah satu pengarang bersama artikel AJCN itu belakangan
menjelaskan bahwa komentar tersebut ditujukan hanya untuk memancing diskusi
ilmiah dan bahwa teori yang disajikan ternyata salah, keraguan yang tertanam di
pikiran konsumen dan media tetap bertahan dan agak sulit dirubah.
Pada tahun 2008, American Medical
Association (AMA – Asosiasi Medis Amerika) mengkaji penelitian yang relevan
sehubungan dengan HFCS(High Fructose Corn Syrup) untuk menjawab kecemasan konsumen mengenai pemanis ini.
Di dalam pernyataannya, AMA mencatat bahwa, “Karena komposisi HFCS dan
sukrosa serupa, khususnya mengenai penyerapan oleh tubuh, tampaknya HFCS
cenderung tidak berkontribusi kepada obesitas atau kondisi lainnya secara lebih
besar dibandingkan sukrosa.”Akan tetapi, AMA juga mendorong penelitian
independen tentang efek kesehatan HFCS dan pemanis lainnya dan menyarankan agar
konsumen membatasi semua pemanis berkalori yang ditambahkan guna mengikuti
saran dari Pedoman Gizi Diet Warga Amerika. Otoritas kesehatan yang disegani
setuju bahwa obesitas adalah masalah serius dan disebabkan oleh banyak faktor
rumit yang saling terkait diantaranya konsumsi kalori berlebihan, gaya hidup
kurang gerak, genetika, masalah-masalah psikologis, lingkungan, dan sosial.
Saat ini, sebagian besar pakar
setuju bahwa HFCS(High Fructose Corn Syrup) dan sukrosa adalah sama sehingga mengganti yang satu dengan
yang lainnya tidak akan berdampak beda pada obesitas atau kesehatan.Tentu saja,
semua kalori berperan, baik itu dari sukrosa, HFCS(High Fructose Corn Syrup), maupun sumber
lainnya.Sayangnya, kebingungan dan kekhawatiran konsumen tentang HFCS(High Fructose Corn Syrup) tetap ada
karena = kurangnya pemahaman =tentang arti namanya, komposisinya yang
sesungguhnya, dan kemiripannya dengan sukrosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar