DARI zaman dahulu, anggur dipercaya sebagai buah yang mengandung banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Bahkan anggur banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, baik anggur yang masih berupa buah ataupun buah anggur yang difermentasi menjadi minuman.
Belakangan, popularitas anggur meningkat di kalangan wanita. Antioksidan yang terkandung di dalam anggur dipercaya dapat mempercantik kulit dan menghambat penuaan dini. Berbagai kosmetik dengan kandungan anggur pun laris manis di pasaran. Benarkah anggur bermanfaat bagi kesehatan kulit?
Pakar kecantikan RSIA Restu Beauty Skin Care dr Dewi Inong Irana, SpKK mengakui bahwa kelebihan buah anggur adalah kaya akan zat antioksidan. Antioksidan merupakan zat yang menghambat proses oksidasi pada tubuh, termasuk kulit.
Proses oksidasi merupakan pencampuran oksigen dengan zat berbahaya bagi tubuh. Sementara kulit, merupakan bagian yang mudah terpapar racun (oksidan).
“Setiap harinya kita terkena polusi dari udara, gas CO2, asap rokok yang merupakan racun bagi kulit,” ujar dr Dewi.
Selain itu, lanjutnya, stres dan gangguan psikis juga dapat bersifat oksidan bagi tubuh. Oleh karena itu, untuk menghambat paparan racun tersebut, kulit juga membutuhkan antioksidan. Buah anggur menyediakan kebutuhan ini.
Meski sekarang banyak suplemen dan produk kecantikan mengandung antioksidan dari anggur merah, namun Dewi tetap menyarankan agar mengonsumsi buah anggur secara langsung. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan manfaatnya secara alami.
“Bagaimanapun, mendapat asupan antioksidan secara alami lebih baik daripada yang sudah mengalami proses kimia,” jelas Dewi.
Selain antioksidan, kandungan lainnya dalam anggur merah yang juga bermanfaat bagi tubuh, di antaranya:
1. Resveratrol sebagai zat yang mampu menurunkan kolesterol tubuh serta melindungi jantung.
2. Vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
3. Vitamin E untuk menangkal radikal bebas.
4. Vitamin K untuk menjaga dan menormalkan kekentalan/kebekuan darah.
5. Flavonal dalam benih buah anggur dapat membantu menyembuhkan buta senja, kerusakan retina dan meningkatkan kualitas penglihatan.
Senin, 09 Desember 2013
Diet Madu Kini Jadi Solusi Cepat Rampingkan Perut
Memiliki perut yang datar tentu menjadi impian setiap wanita. Namun untuk mendapatkan hal tersebut diperlukan olahraga dan pola hidup sehat dengan memangkas makanan manis. Cara tersebut pun dipercaya masih ampuh untuk mengecilkan lingkar pinggang.
Meski demikian, hal tersebut bukan berarti semua makanan yang memiliki rasa manis harus dihindari. Pasalnya mengkonsumsi madu malah dianjurkan para ahli, karena dianggap dapat membantu mengikis lemak hingga 1,4 kilogram seminggu, diet ini disebut The Honey Diet.
Dilansir dari Dailymail, madu bekerja memperbaiki metabolisme serta membakar lemak saat tubuh terlelap di malam hari. Sementara itu, Mike Mc Innes, ahli Gizi asal Amerika Serikat membuktikannya dalam sebuah penelitian.
Ia mengungkapkan kalau madu asli memiliki manfaat menurunkan berat badan. Jika ingin mempraktikkan cara diet ini, cukup konsumsi satu sendok makan madu yang dicampur air hangat, setiap hari sebelum tidur malam. Manfaatnya: mengurangi keinginan ngemil malam hari.
“Makanan yang rendah lemak terkadang juga memiliki gula atau tepung. Ini akan meningkatkan gula darah sepanjang hari. Tubuh dengan kadar gula tinggi akan melepaskan hormon insulin, hingga disimpan sebagai lemak,” ungkap McInnes.
Menurutnya, kegagalan diet ini sering disebabkan oleh kelaparan yang dipengaruhi oleh otak. Karena setiap sel otak dikelilingi oleh sepuluh atau lebih feeder cells yang mengontrol jumlah gula darah dalam otak. Sel ini berfungsi memastikan kecukupan kadar gula.
Beberapa penelitian mengungkap, jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi biskuit, cokelat, atau minuman bersoda, sel akan kehilangan fungsinya sehingga kadar gula akan melonjak. Berbeda dengan konsumsi gula alami seperti madu. Bukan hanya menurunkan berat badan, minum madu setiap malam juga bisa mengurangi stres dan membuat tidur lebih nyenyak.
Meski demikian, hal tersebut bukan berarti semua makanan yang memiliki rasa manis harus dihindari. Pasalnya mengkonsumsi madu malah dianjurkan para ahli, karena dianggap dapat membantu mengikis lemak hingga 1,4 kilogram seminggu, diet ini disebut The Honey Diet.
Dilansir dari Dailymail, madu bekerja memperbaiki metabolisme serta membakar lemak saat tubuh terlelap di malam hari. Sementara itu, Mike Mc Innes, ahli Gizi asal Amerika Serikat membuktikannya dalam sebuah penelitian.
Ia mengungkapkan kalau madu asli memiliki manfaat menurunkan berat badan. Jika ingin mempraktikkan cara diet ini, cukup konsumsi satu sendok makan madu yang dicampur air hangat, setiap hari sebelum tidur malam. Manfaatnya: mengurangi keinginan ngemil malam hari.
“Makanan yang rendah lemak terkadang juga memiliki gula atau tepung. Ini akan meningkatkan gula darah sepanjang hari. Tubuh dengan kadar gula tinggi akan melepaskan hormon insulin, hingga disimpan sebagai lemak,” ungkap McInnes.
Menurutnya, kegagalan diet ini sering disebabkan oleh kelaparan yang dipengaruhi oleh otak. Karena setiap sel otak dikelilingi oleh sepuluh atau lebih feeder cells yang mengontrol jumlah gula darah dalam otak. Sel ini berfungsi memastikan kecukupan kadar gula.
Beberapa penelitian mengungkap, jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi biskuit, cokelat, atau minuman bersoda, sel akan kehilangan fungsinya sehingga kadar gula akan melonjak. Berbeda dengan konsumsi gula alami seperti madu. Bukan hanya menurunkan berat badan, minum madu setiap malam juga bisa mengurangi stres dan membuat tidur lebih nyenyak.
Manfaat Kopi bagi Kesehatan
Dalam kadar tertentu, minuman alami ini ternyata memiliki berbagai manfaat yang menguntungkan, terutama bagi Anda yang gemar berolahraga. Beberapa studi menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan daya tahan dan mengurangi keletihan pada saat latihan. Benarkah demikian?
Apa yang Anda lakukan saat bangun tidur? Sebagian orang mungkin akan mencari cangkir kopi mereka dan menikmati kopi di pagi hari. Beberapa orang merasa kurang bergairah memulai hari mereka jika tidak diawali dengan secangkir kopi. Bahkan ada yang benar-benar enggan melakukan aktivitas apapun jika belum menikmati secangkir kopi (semoga Anda bukan termasuk yang ini).
Beberapa atlet American Football mengaku mengonsumsi kopi 2-3 cangkir perhari agar kondisi tubuh saat latihan dan pertandingan benar-benar bersemangat.
Konsumsi Kopi Sebelum Latihan
Mungkin ini terdengar aneh bagi masyarakat kita. Namun di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, mengonsumsi kopi sebelum latihan benar-benar memberikan manfaat yang menguntungkan. Bagaimana bisa? jawabannya sudah pasti kandungan kafein dalam kopi.
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat (SSP), memiliki efek sementara untuk menangkal kantuk dan meningkatkan kewaspadaan. Di Amerika Utara, lebih dari 89 persen orang dewasa mengonsumsi kafein setiap hari. Food and Drugs Administration (FDA) pun mengakui bahwa kafein termasuk ke dalam zat makanan yang aman dikonsumsi.
Kafein banyak terkandung dalam biji kakao (coklat), daun teh, minuman bersoda dan sport drink. Namun, kebanyakan orang lebih memilih kopi karena memiliki rasa yang khas dan membuat tubuh lebih bergairah.
The Australian Institute of Sport menemukan bahwa kafein dapat merangsang otot menggunakan lemak sebagai bahan bakar daripada menggunakan karbohidrat. Kafein juga banyak digunakan para atlet olahraga daya tahan seperti marathon, untuk mendapatkan energi ekstra saat pertandingan.
Studi lain yang dilakukan di University of Pittsburg juga menemukan hasil serupa, bahwa kafein memiliki kemampuan untuk melepaskan lemak dari jaringan adiposa sehingga lemak bisa lebih mudah dibakar.
Saat kafein masuk ke dalam tubuh, ia akan mengikat reseptor yang terdapat pada sel-sel lemak. Nucleotide adenosine adalah reseptor yang terdapat pada sel-sel lemak yang pada saat tertentu menghalangi pelepasan lemak pada jaringan adiposa.
Dengan keberadaan kafein maka kemampuan nucleotide adenosine menghalangi pelepasan lemak dari jaringan adiposa akan menurun, sehingga proses pelepasan lemak dari jaringan adiposa dapat berjalan maksimal. Inilah sebabnya mengonsumsi kafein sebelum latihan sangat efektif untuk membantu proses pembakaran lemak.
Sebuah tinjauan yang baru-baru ini diterbitkan oleh International Coffee Organization menyatakan bahwa kafein pada secangkir kopi (150 gram kafein) mungkin dapat mengurangi kelelahan serta meningkatkan kinerja latihan, termasuk latihan ketahanan dan intensitas tinggi.
Mereka juga menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan kemampuan fisik sebesar 12,4%, dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo.
Manfaat Kafein bagi Kesehatan
Nah, jika Anda belum mengetahui manfaat lain dari kafein, bersiaplah terkejut dengan manfaat kafein berikut ini:
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kafein merupakan zat yang bisa memberikan stimulus pada otak untuk berekasi lebih cepat. Jika Anda sedang ujian atau melakukan wawancara pekerjaan, cobalah mengonsumsi secangkir kopi 10 menit sebelum ujian dan wawancara dimulai. Kafein pada kopi akan memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan tanggap dalam mengolah memori otak, sehingga Anda bisa menjawab lebih cermat.
Cegah Gigi Berlubang
Jika Anda bermasalah dengan gigi berlubang, sebaiknya Anda pertimbangkan mengonsumsi kopi agar lubang gigi Anda tidak menjalar. Joe Vinson, Ph.D., dari University of Scranton menjelaskan kafein yang terdapat dalam kopi ternyata sangat tangguh membunuh bakteri penyebab gigi berlubang.
Redakan Sakit Kepala
Seimur Diamond, M.D., dari Chicago’s Diamond Headache Clinic menyebutkan bahwa kafein dalam kadar tertentu dapat mengurangi sakit kepala. “Bahkan migrain kategori ringan pun bisa diatasi dengan secangkir kopi pekat atau teh,” tambah Seimur. So, sebelum mengonsumsi obat sakit kepala tidak ada salahnya Anda coba dulu secangkir kopi.
Tingkatkan Kemampuan Berenang Sperma
Tim peneliti di Brasil mengumumkan hasil penelitian mereka dalam American Society for Reproductive Medicine bahwa konsumsi kafein dalam kadar tertentu dapat meningkatkan kemampuan berenang sperma. Artinya, potensi untuk membuahi sel telur pada wanita akan lebih besar dan meningkatkan peluang kehamilan.
Bakar Lemak Lebih Banyak
Beberapa suplemen pembakar lemak termogenik memiliki kandungan kafein di dalamnya. Ini berarti, kafein merupakan zat yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pembakaran lemak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Acheson et al., yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition, yang melibatkan subjek penelitian orang-orang dengan berat badan normal dan yang mengalami obesitas, hasilnya adalah bahwa konsumsi kafein sebanyak 8 mg/kg berat badan mampu meningkatkan laju metabolisme tubuh hingga 16% lebih tinggi.
Masih menurut hasil penelitian ini, ternyata tidak hanya metabolisme tubuh yang terlihat mengalami peningkatan. Oksidasi lemak atau pembakaran lemak pun ternyata juga mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan.
Namun demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi kafein, dalam jumlah yang sesuai, dapat memberikan manfaat bagi mereka yang sedang dalam program untuk menurunkan berat badan.
Sebagai tambahan, efek kafein pada subjek penelitian (baik yang memiliki berat badan normal ataupun obesitas) diyakini para peneliti sebagai akibat dari peningkatan pengeluaran energi (pembakaran kalori menjadi energi) serta perubahan komposisi tubuh yaitu dengan berkurangnya lemak yang tersimpan dalam tubuh.
Jadi, Anda tak perlu ragu lagi mengonsumsi kafein menjelang latihan. Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kafein akan memberikan manfaat yang menguntungkan
Apa yang Anda lakukan saat bangun tidur? Sebagian orang mungkin akan mencari cangkir kopi mereka dan menikmati kopi di pagi hari. Beberapa orang merasa kurang bergairah memulai hari mereka jika tidak diawali dengan secangkir kopi. Bahkan ada yang benar-benar enggan melakukan aktivitas apapun jika belum menikmati secangkir kopi (semoga Anda bukan termasuk yang ini).
Beberapa atlet American Football mengaku mengonsumsi kopi 2-3 cangkir perhari agar kondisi tubuh saat latihan dan pertandingan benar-benar bersemangat.
Konsumsi Kopi Sebelum Latihan
Mungkin ini terdengar aneh bagi masyarakat kita. Namun di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, mengonsumsi kopi sebelum latihan benar-benar memberikan manfaat yang menguntungkan. Bagaimana bisa? jawabannya sudah pasti kandungan kafein dalam kopi.
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat (SSP), memiliki efek sementara untuk menangkal kantuk dan meningkatkan kewaspadaan. Di Amerika Utara, lebih dari 89 persen orang dewasa mengonsumsi kafein setiap hari. Food and Drugs Administration (FDA) pun mengakui bahwa kafein termasuk ke dalam zat makanan yang aman dikonsumsi.
Kafein banyak terkandung dalam biji kakao (coklat), daun teh, minuman bersoda dan sport drink. Namun, kebanyakan orang lebih memilih kopi karena memiliki rasa yang khas dan membuat tubuh lebih bergairah.
The Australian Institute of Sport menemukan bahwa kafein dapat merangsang otot menggunakan lemak sebagai bahan bakar daripada menggunakan karbohidrat. Kafein juga banyak digunakan para atlet olahraga daya tahan seperti marathon, untuk mendapatkan energi ekstra saat pertandingan.
Studi lain yang dilakukan di University of Pittsburg juga menemukan hasil serupa, bahwa kafein memiliki kemampuan untuk melepaskan lemak dari jaringan adiposa sehingga lemak bisa lebih mudah dibakar.
Saat kafein masuk ke dalam tubuh, ia akan mengikat reseptor yang terdapat pada sel-sel lemak. Nucleotide adenosine adalah reseptor yang terdapat pada sel-sel lemak yang pada saat tertentu menghalangi pelepasan lemak pada jaringan adiposa.
Dengan keberadaan kafein maka kemampuan nucleotide adenosine menghalangi pelepasan lemak dari jaringan adiposa akan menurun, sehingga proses pelepasan lemak dari jaringan adiposa dapat berjalan maksimal. Inilah sebabnya mengonsumsi kafein sebelum latihan sangat efektif untuk membantu proses pembakaran lemak.
Sebuah tinjauan yang baru-baru ini diterbitkan oleh International Coffee Organization menyatakan bahwa kafein pada secangkir kopi (150 gram kafein) mungkin dapat mengurangi kelelahan serta meningkatkan kinerja latihan, termasuk latihan ketahanan dan intensitas tinggi.
Mereka juga menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan kemampuan fisik sebesar 12,4%, dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo.
Manfaat Kafein bagi Kesehatan
Nah, jika Anda belum mengetahui manfaat lain dari kafein, bersiaplah terkejut dengan manfaat kafein berikut ini:
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kafein merupakan zat yang bisa memberikan stimulus pada otak untuk berekasi lebih cepat. Jika Anda sedang ujian atau melakukan wawancara pekerjaan, cobalah mengonsumsi secangkir kopi 10 menit sebelum ujian dan wawancara dimulai. Kafein pada kopi akan memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan tanggap dalam mengolah memori otak, sehingga Anda bisa menjawab lebih cermat.
Cegah Gigi Berlubang
Jika Anda bermasalah dengan gigi berlubang, sebaiknya Anda pertimbangkan mengonsumsi kopi agar lubang gigi Anda tidak menjalar. Joe Vinson, Ph.D., dari University of Scranton menjelaskan kafein yang terdapat dalam kopi ternyata sangat tangguh membunuh bakteri penyebab gigi berlubang.
Redakan Sakit Kepala
Seimur Diamond, M.D., dari Chicago’s Diamond Headache Clinic menyebutkan bahwa kafein dalam kadar tertentu dapat mengurangi sakit kepala. “Bahkan migrain kategori ringan pun bisa diatasi dengan secangkir kopi pekat atau teh,” tambah Seimur. So, sebelum mengonsumsi obat sakit kepala tidak ada salahnya Anda coba dulu secangkir kopi.
Tingkatkan Kemampuan Berenang Sperma
Tim peneliti di Brasil mengumumkan hasil penelitian mereka dalam American Society for Reproductive Medicine bahwa konsumsi kafein dalam kadar tertentu dapat meningkatkan kemampuan berenang sperma. Artinya, potensi untuk membuahi sel telur pada wanita akan lebih besar dan meningkatkan peluang kehamilan.
Bakar Lemak Lebih Banyak
Beberapa suplemen pembakar lemak termogenik memiliki kandungan kafein di dalamnya. Ini berarti, kafein merupakan zat yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pembakaran lemak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Acheson et al., yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition, yang melibatkan subjek penelitian orang-orang dengan berat badan normal dan yang mengalami obesitas, hasilnya adalah bahwa konsumsi kafein sebanyak 8 mg/kg berat badan mampu meningkatkan laju metabolisme tubuh hingga 16% lebih tinggi.
Masih menurut hasil penelitian ini, ternyata tidak hanya metabolisme tubuh yang terlihat mengalami peningkatan. Oksidasi lemak atau pembakaran lemak pun ternyata juga mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan.
Namun demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi kafein, dalam jumlah yang sesuai, dapat memberikan manfaat bagi mereka yang sedang dalam program untuk menurunkan berat badan.
Sebagai tambahan, efek kafein pada subjek penelitian (baik yang memiliki berat badan normal ataupun obesitas) diyakini para peneliti sebagai akibat dari peningkatan pengeluaran energi (pembakaran kalori menjadi energi) serta perubahan komposisi tubuh yaitu dengan berkurangnya lemak yang tersimpan dalam tubuh.
Jadi, Anda tak perlu ragu lagi mengonsumsi kafein menjelang latihan. Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kafein akan memberikan manfaat yang menguntungkan
Label:
kafein,
kesehatan,
kopi,
manfaat kopi
Langganan:
Postingan (Atom)